KAISAH NUR AZIZAH
Kaisah Nur Azizah yang akrab disapa dengan panggilan Kaisah. Siswa kelas XI IPA 5 ini dengan motivasi dan support dari wali kelasnya, Ibu Hj, Rini Indra Kumara Dewi, S.Pd berhasil menjadi peraih Medali Emas dalam Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional pada tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Liga Olimpiade dalam rangka memperingati bulan bahasa dan meningkatkan minat baca anak bangsa pada bulan November beberapa waktu lalu.

Sejak duduk dibangku sekolah dasar memang sudah memiliki hobi membaca, menulis, dan mengekspresikan diri lewat goresan sastra. Di SD Wanasari 15 selain berprestasi dibidang akademik dari peringkat, nilai raport, dan berhasil menjadi salah satu jajaran siswa lulusan terbaik. Dia juga gemar mengikuti lomba. Hingga ketika waktu SMP, Kaisah berasal dari sekolah yang sangat dikenal di Kabupaten Bekasi, dari mana lagi kalau bukan SMPN 1 Tambun Selatan. Pada saat SMP pun, tidak hanya berprestasi di bidang akademik dari nilai raport Kaisah juga berprestasi di beberapa bidang lainnya.
Pada saat kelas VII Kaisah Nur Azizah mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan medali dari sekolah karena menjadi salah satu siswa yang lolos tantangan literasi dari Kepala Sekolah yang dilaksanakan selama 4 bulan untuk membaca, mereviu, dan mengunggah video presentasi ke grup FB Gliter Satam secara rutin dan tepat waktu minimal 2 buku / bulan dan Kaisah berhasil menyelesaikan 48 buku bacaan.
Bagaimana setelah di SMAN 2 Tambun Selatan yang kebetulan pembelajaran secara daring?
Pada masa pandemi covid -19 tak mengurangi semangat dalam berkarya. Kaisah Nur Azizah mulai memberanikan diri mengikuti evet kepenulisan yang diselenggarakan oleh beberapa penerbit, serta mengikuti beberapa olimpiade yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga Nasional berbasis online. Alhamdulliah 2 karyanya lolos menjadi karya terpilih dan karyanya diterbitkan dalam buku antologi ber- ISBN juga mendapatkan sertifikat. Berikut ini judul karya yang terpilih sebagai pemenang:
- Judul puisi “Pertemuan Sederhana, Akhir Cerita Bahagia” sebagai Penulis Terpilih dalam buku antologi “Diam-Diam Aku Mengagumimu” penerbit Mahirnulis Media tahun 2021. No. ISBN 978 – 623 – 355 – 473 – 02 (karya terlampir)
- Judul cerpen “Tempat Pulang Terbaikku” sebagai Penulis Terpilih dalam buku antologi “Pahlawan Terbaikku Batch 7” penerbit CV. Al Qalam Media Lestari tahun 2021. No. ISBN 978 – 623 – 355 – 556 – 2 (karya terlampir)
Selain 2 karya di atas, pada saat duduk di kelas X dia juga berhasil menjadi Juara Favorit dalam Ajang Menulis Puisi dan Quotes Bali yang diselenggarakan pada tahun 2021. Tidak berhenti disitu saja. Di tahun sama Kaisah berhasil membawa beberapa penghargaan di ajang olimpiade tingkat nasional. Berikut ini Olimpiade yang diikuti Kaisah dan menjadi pemenang:
- Peraih Medali Perak dalam “Olimpiade Bahasa Indonesia” tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Kompetisi Indonesia.
- Peraih Medali Perak dalam “Olimpiade Kimia” tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Kompetisi Indonesia.
- Peraih Medali Emas dalam “Olimpiade Bahasa Indonesia” tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Liga Kompetisi.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti di SMAN 2 Tambun Selatan saat ini adalah Karya Ilmiah Remaja (KIR). Tetap semangat dan terus berkarya. Pesan untuk teman – teman jangan lewatkan kesempatan karena kesempatan belum tentu datang dua kali. Jangan malu jika gagal karena kegagalan merupakan proses kesuksesan, akan lebih gagal jika tidak pernah berani mencoba. Ayo semangat berkarya. Lahirkan generasi emas di tahun 2045 yang cinta membaca dan berilmu.
LAMPIRAN KARYA
Puisi
Pertemuan Sederhana, Akhir Cerita Bahagia
Tak sengaja mata ini bertemu dengan mata indah milikmu
Terbesit rasa kagum akan indahnya senyuman itu
Bak lukisan indah kala tuhan mengukir wajahmu
Pertemuan sederhana itu awal mulaku mengenal dirimu
Satu senyuman manis yang mengingatkanku pada ibu
Terasa seperti obat yang menjadi bagian canduku
Kini ku temukan satu penyemangat lain selain ibu
Bahkan diri ini tak sadar telah jatuh pada pesonamu
Pertemuanku dengan dirimu…
Tak kusangka akan menjadi prolog bersamamu
Tak elak mencari celah untuk melihat lagi senyuman itu
Bahkan aku tak tau apa yang menjadi istimewa dari senyummu
Tapi hatiku berkata itu adalah senyuman paling indah yang terpatri di wajahmu
Ketika dirimu merasuki pikiranku
Tanpa sadar namamu ada dalam setiap tadah doaku
Aku benar-benar mengagumimu lewat sepertiga malamku
Mengadu pada sang pencipta untuk akhir manis bersamamu
Ketika ku melihat kembali mata dan senyum itu
Secepat kilat ku tundukkan kepalaku
Berdetak kuat hati ini ketika mengagumimu
Ntah mengapa aku yakin kau wanodya yang tuhan berikan kepadaku
Akhir bahagia bersamamu
Kini ketika kelopak mataku terbuka selalu ada dirimu disampingku
Serasa mimpi aku si jelata, memiliki bidadari sepertimu
Bahkan sekarang kamulah yang menjadi takdir akhir bahagiaku
Cerpen
Tempat Pulang Terbaikku
Oleh : Kaisah Nur Azizah
Hari itu, tepat tanggal 21 Desember 2004, seorang anak perempuan kebanggaan Ibu telah lahir. Ya, itu Aku. Ibu yang meneteskan air matanya kala melihat gadis kecil yang lahir dari rahimnya kini bisa disebut sebagai “Anaknya”. Semua bahagia karena kelahiranku. Lahir dengan sejuta senyum manis yang terpancar dari raut wajah seluruh keluarga. Katanya, Aku anak perempuan pertama kesayangan keluarga. Ibu melahirkan dengan penuh keharuan. Aku yang pada saat itu belum genap 9 bulan 10 hari di perut Ibu, ternyata sudah ingin sekali melihat indahnya dunia. Maka dari itu, tepat pukul 03.30 WIB tangisanku menggema di ruang bersalin.
Hari demi hari Ibu merawat dengan senyuman. Aku dengan berbagai sikap nakal yang memang kadang membuat Ibuku marah dan kesal. Tapi, Ibu selalu mengajarkanku bahwa setiap kesalahan yang Aku perbuat harus ada kata “maaf” di akhirnya. Sampai, Aku mengenal dunia pendidikan. Dengan tas gendong bergambar kelinci diiringi senyum manis dariku dan Ibu. Aku melangkah masuk menuju kelas, dengan Ibu yang setia menunggu dari balik jendela kelas.
Setiap pagi, Ibu selalu ke kamar untuk membangunkanku. Memasak sarapan favoritku. Lalu, seperti biasa mengingatkanku sebelum berangkat sekolah agar terus berbuat baik. Aku tak pernah lupa akan itu. Bagiku, setiap kebaikan yang selalu ditorehkan, ada senyum manis Ibu di rumah yang senantiasa bangga kala anaknya bercerita tentang kebaikan hari ini. Hanya pada Ibu. Teman sekaligus Ibu yang selalu menjadi tempat pulang terbaik dalam hidupku. Kini dan nanti.
Aku tidak pernah merasa sendiri, Ibuku selalu ada disetiap langkahku. Aku merasa beruntung sekali. Panas terik dan derasnya hujan pun tak membuat ibu mengeluh untuk mengantarkanku ke sekolah. Bahkan, hingga saat ini aku sudah ada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Meski aku tahu usia Ibu tak lagi muda, tapi semangat Ibu untuk melihatku lulus wisuda nanti terus membara. Kata Ibu, melihat anaknya memakai topi toga di sebuah perguruan tinggi adalah mimpi terbesarnya. Sejak itu, aku berjanji untuk tidak pernah lelah belajar, karena ibu pun tidak pernah berhenti berharap akan mimpinya.
Sampai saat ini, aku selalu bersyukur pada Tuhan, karena telah memiliki sosok Ibu hebat yang luar biasa. Setiap akhir malamku, aku selalu mengambil hikmah dari berbagai hal yang kulakukan. Bahwa, tempat bernaung terbaik yang selalu menerimaku adalah Ibuku sendiri. Darinya pula aku belajar, untuk tidak pernah berhenti melangkah dan terus menggapai cita, walau lelah dan keluh pasti akan selalu ada. Terima kasih Ibu telah menemaniku hingga saat ini, tunggu Aku sukses ya, Bu.